Rabu, 26 Maret 2025

It's End With Us (Berakhir di Kita), Tapi ini bukan tentang Film

     


    Tahun ini saya ditugaskan mendampingi besti untuk mengelola UKS. Hampir setiap hari ruangan kami didatangi siswa yang datang dengan keluhan sakit kepala dan asam lambung naik. Beberapa dari mereka beralasan tidak makan karena sedang diet dan takut gendut.😔😏

    Mendengar alasan mereka, saya hanya tersenyum. Saya paling tahu bagaimana rasanya jadi si gendut. Komentar-komentar dengan niat bercanda yang dikemukakan orang tentang berat badan saya. Kata-kata sederhana yang ternyata menusuk hati sering saya dengar. Seolah-olah orang gendut itu adalah orang paling berdosa sedunia.😭

    Duduk serba salah karena memakan tempat. Berdiri juga salah karena menghalangi pemandangan. Bahkan sampai bersin pun disangkutpautkan dengan berat badan. Lucu sekali bukan? 😔

    Apakah semua itu hanya terjadi saat kita menjadi siswa? Jawabannya tidak Romeo. Sampai kapan pun semua komentar iu akan selalu muncul. Begitu pun yang terjadi pada saya. Maka dari itu saya selalu memberikan semangat untuk semua murid-murid saya terkhusus yang memiliki badan tidak sesuai harapan masyarakat.😑

    Apa yang saya lakukan? 

    Dulu saya tak ambil pusing. saya terlalu nyaman dengan hidup saya. Kenyamanan itu hingga membuat berat badan saya terus bertambah. Kalau ada hal yang membuat saya kesal saya lari pada makanan. Stres membuat saya malah makin semangat makan bukannya malas makan.😲

    Apakah saya pernah diet?

    Pernah. Dulu saat masih kuliah saya dan sepupu pernah diet. Kami menghilangkan nasi dari menu kami. Kami juga mulai melakukan senam dan jalan-jalan untuk menunjang diet ini. Berat badan saya turun saat itu. Namun tekad saya tidak sekuat sepupu. Saya tidak melanjutkan diet itu dan berat badan saya kembali naik ke semula.😚

    Suami saya sering mengingatkan saya untuk berolahraga. Dia juga mengingatkan untuk tidak terlalu banyak mengemil. Saya hanya tersenyum saat itu. Saya terlalu nyaman dengan hidup saya. Saat baju di toko tak bisa saya beli karena ukurannya kurang pas, masih ada mama yang akan membuatkan baju.😍

    Namun sekarang kondisi mama sudah tidak sesehat dulu. Mama sudah tidak bisa lagi membuatkan baju untuk saya. Saya sedih dan mulai berpikir. 😫

    Tahun ini usia saya 40 tahun. Saya masih belum dikarunia anak. Dan orang juga sering mengaitkan berat badan dengan hal itu. Dulu saya suka merasa sebal. Sekarang tidak terlalu.

    Akhir tahun 2024 saya berada di titik terpenat dalam hidup. Yang saya pikirkan saat itu adalah saya ingin jadi ibu. Saya merasa hidup saya kosong dan sepi. Saya terlalu memikirkannya sampai vertigo saya kambuh. 😭

    Saya pun berpikir dan berpikir lagi. Saya mulai menerima semuanya. Bukan berarti saya menyerah. Saya hanya tidak ingin terlalu memikirkannya. Saya ingin sehat dan bahagia. Saya ingin menua tanpa membuat banyak orang repot.

    Awal tahun 2025 sepupu-sepupu mulai diet. Mereka mulai intermittent fasting (IF). Saya pun memutuskan untuk mencobanya. Saya mulai dengan pola 16: 8. Saya mulai makan pukul 9 pagi dan berhenti makan pukul 5 sore. Saya mulai mengurangi membeli camilan yang mengandung terigu dan gula. Saya juga mulai berolahraga tipis-tipis dengan senam atau jalan kaki.

    Apakah ini mudah?

    Awalnya terasa agak kewalahan. Apalagi suami sering menggoda dengan membeli makanan kesukaan. Namun kali ini tekad saya sangat kuat. Saya terus berusaha konsisten dengan apa yang saya mulai hingga hari ini.

    Adik saya bertanya sampai kapan akan seperti ini? Dengan yakin saya jawab: selamanya.

    Saya masih makan nasi dan karbo lainnya meski jumlahnya sedikit. Saya juga masih tergoda dengan cireng dan kerupuk. Saya juga kadang masih malas berolahraga. Namun satu hal yang pasti saya akan terus mencoba dan berusaha.

    Apakah komentar-komentar itu berhenti?

    Tentu saja tidak. Saya malah dikira langsing karena puasa. Dikiranya berat badan saya turun selama bulan Ramadan. Padahal saya bisa sampai di berat badan yang sekarang ini setelah tiga bulan. Orang lain mungkin tidak tahu seperti apa proses yang saya lalui sampai hari ini. Mereka hanya melihat hasilnya.

    Saya tidak ingin pamer dengan apa yang saya jalani sekarang. Saya bukan seorang ahli. Saya hanya mencoba untuk hidup lebih sehat dan bahagia. Saya ingin lebih mencintai diri sendiri. Saya ingin bisa menikmati kembali baju-baju yang ada di toko. 

    Mengapa baru sekarang?

    Mungkin karena sebentar lagi saya 40. Bukankah umur 40 itu it's another 25? 😂🙊

    Yang jelas tekadnya lebih kuat di tahun ini. Support systemnya juga lebih kuat sekarang. Suami saya terlihat bahagia karena hampir setiap hari saya memasak. Saat ini saya lebih puas dengan makanan yang dimasak sendiri. Saya berharap tekad ini terus membara hingga saya bisa tetap konsisten dengan apa yang sudah dimulai.

    Mari kita cintai diri kita. Mari kita berusaha untuk mencapai kebahagian kita. Mari kita berhenti mengomentari berat badan orang lain. Mari kita biasakan mulut kita untuk berbicara yang baik. Mari kita berikan support system yang baik untuk orang-orang yang kita sayangi. Mari kita ciptakan dunia yang lebih nyaman untuk kita semua.💪😍


    

Sabtu, 01 Maret 2025

Tetap Sehat dan Bugar Selama Berpuasa di Bulan Ramadan

 



Bulan Ramadan telah tiba. Umat Islam di seluruh dunia menyambutnya dengan bahagia. Bulan yang penuh dengan keberkahan ini selalu ditunggu setiap tahunnya. Banyak amalan yang bisa kita kerjakan untuk mengisinya seperti tarawih, tadarus, bersedekah dan lain-lain.

 Agar dapat menjalankan ibadah dengan baik tentunya kita harus menjaga kesehatan dan kebugaran kita. Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan agar tetap sehat dan bugar selama menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan. Hal-hal tersebut adalah sebagai berikut.

1. Penuhi Kebutuhan Cairan

Selama berpuasa kita tidak makan dan minum selama hampir 14 jam. Tubuh kita akan kehilangan kebutuhan cairan hariannya. Oleh karena itu kita harus menggantinya setelah kita berbuka. Air yang bagus untuk diminum adalah air putih. Kita juga dapat menambahkan air kelapa sebagai sumber asupan cairan untuk mengganti elektrolit yang hilang. Adapun cara untuk minum yang baik untuk mencukupi kebutuhan cairan kita adalah dengan melakukan dapat pembagian 2-4-2, yaitu 2 gelas saat berbuka, 4 gelas antara buka dan sahur, dan 2 gelas lagi saat sahur.

2. Jangan lewatkan sahur

Tak dapat dipungkiri kadang kita merasa malas untuk makan sahur. Rasa kantuk yang tak tertahan, perut yang tak terbiasa membuat kita malas untuk makan sahur. Padahal makan sahur adalah kegiatan yang tidak boleh kita tinggalkan selama puasa di bulan Ramadan. Rasulullah Saw juga menganjurkan untuk melakukan sahur karena di dalamnya terdapat keberkahan.

Anas bin Malik RA berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda,

تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السُّحُورِ بَرَكَةً

Artinya: "Makan sahurlah kalian karena sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat berkah." (HR Bukhari).

Makan sahur itu sama halnya dengan sarapan. Makan sahur adalah kegiatan penting untuk menambah energi harian selama berpuasa. Konsumsilah makanan bergizi seimbang agar kebutuhan energi kita tercukupi. Hindari makanan yang terlalu berlemak atau makanan pedas agar kesehatan lambung kita tetap terjaga.

3. Makan secukupnya

Kita mungkin berpikiran untuk banyak makan saat sahur atau berbuka. Namun hal ini bukanlah hal yang baik. Terlalu banyak makan saat berbuka akan membuat perut kembung dan begah. Perut kita yang tadinya kosong akan merasa kaget karena terus dijejali makanan. Akhirnya kita tak bisa melaksanakan salat tarawih karena perut yang tak nyaman. Makan terlalu banyak saat sahur juga tidak dianjurkan. Makan berlebihan saat sahur akan membuat kekenyangan tidak nyaman pada perut, hingga gangguan pencernaan.

Allah juga mengingatkan kita untuk tidak makan berlebihan seperti firmannya dalam Surat Al-Araf ayat 31, yang artinya:

"Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus di setiap masuk masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebih-lebihan. Sungguh Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.”

4. Hindari makanan berminyak

Menyantap gorengan saat berbuka memang nikmat. Hal ini banyak dilakukan oleh masyarakat karena rasa gorengan yang gurih dan harganya yang terjangkau. Padahal banyaknya gorengan yang dikonsumsi akan membuat kita merasa semakin haus dan memicu panas dalam.

Makanan yang berminyak juga dapat meningkatkan risiko kenaikan kolesterol dalam tubuh Anda. Selain itu, penumpukkan lemak bisa membuat berat badan naik saat puasa. Lebih baik pilih makanan yang direbus, dikukus, atau dipepes yang biasanya lebih rendah lemak.

5. Mengurangi makanan dan minuman yang manis

Minuman manis memang penting dikonsumsi saat berbuka untuk menormalkan kadar gula darah kembali setelah berpuasa seharian. Biasanya, minuman manis dan dingin juga dikonsumsi untuk melepas dahaga setelah menahan haus seharian. Namun, kita harus tetap memperhatikan jumlah gula harian yang dikonsumsi yaitu sebanyak 50 gram per hari. Daripada mengonsumsi minuman manis dari gula pasir, sebaiknya pilih jus buah tanpa tambahan gula yang mengandung serat yang baik untuk kesehatan.

6. Olahraga teratur

Aktivitas fisik memiliki banyak manfaat bagi kesehatan fisik dan mental, bahkan selama bulan puasa. Kita tetap dapat melakukan olahraga saat puasa. Olahraga yang kita lakukan adalah olahraga dengan intensitas ringan sampai sedang setelah berbuka. Kita dapat berjalan kaki atau bersepeda menjelang berbuka. Apalagi jika kita melakukannya sambil mencari makanan untuk berbuka. Tentunya olahraga yang kita lakukan tak terasa melelahkan.

7. Tidur yang cukup

Selain memperhatikan makanan, pengaturan pola tidur merupakan hal yang penting. Mengantuk selama puasa bukanlah disebabkan tidak makan dan minum seharian, melainkan waktu tidur yang tidak cukup. Kita harus bangun lebih awal sekitar pukul 3-4 pagi untuk sahur sehingga kita harus tidur lebih awal kebutuhan tidur kita tetap tercukupi.

8. Makan buah yang mengandung air

Makan buah yang mengandung air seperti semangka, pir atau melon dapat menjadi alternatif yang lebih sehat untuk pengganti makanan dan minuman manis. Hal ini karena buah yang mengandung banyak air baik untuk menjaga hidrasi dan memenuhi kebutuhan zat gizi selama bulan puasa.

9. Konsumsi kurma saat berbuka puasa

Kurma adalah sumber energi cepat karena mengandung gula alami yang dapat mengembalikan kadar gula darah yang rendah selama berpuasa. Kurma juga mengandung air dan elektrolit sehingga dapat membantu menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang selama puasa. Selain itu, kandungan serat dalam kurma mencegah makan berlebihan saat berbuka puasa.

Itulah beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk tetap sehat dan bugar melaksanakan ibadah puasa di bulan ramadan. Mari kita jadikan momentum puasa di bulan Ramadan ini untuk banyak beribadah dan meningkatkan kesehatan.


Sumber bacaan:

https://hellosehat.com/nutrisi/tips-makan-sehat/8-cara-menjaga-tubuh-agar-tetap-fit-saat-puasa/

https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20220406155129-289-781173/5-cara-berbuka-puasa-sesuai-contoh-nabi-yang-bisa-diamalkan

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6017808/4-hadits-keutamaan-sahur-waktu-mustajab-yang-penuh-berkah


Finally 40

 Happy Birthday.... Saenghil Cukhae.... Barakallah Fii Umrik.... Yeay... Akhirnya sampai di usia ini. Dulu pernah berpikiran usia 40 itu sud...