Sudah masuk ke pertengahan Januari. Januari tahun lalu itu, masa-masa paling galau. Setelah hampir dua tahun menunggu keputusan tentang pulang kampung akhirnya hilal muncul.
Seandainya jarak antara Leles dan Cingambul hanya 30 menit, tentunya aku tak terlalu mempermasalahkan balik kampung. Setiap hari bisa pulang ke rumah dan ke kampung halaman sendiri itu merupakan anugrah yang tiada taranya.
Banyak yang kurindukan dari MTsN 11. Mulai dari siswa, rekan-rekan, besti-besti dan tempat semedi. MTsN 11 sudah jadi tempat wara-wiri selama 5 tahun terakhir. Banyak kenangan yang terukir di sana.
Ruang guru yang sering jadi tempat makan-makan dan menunggu waktu pulang. Ruang TU yang sering jadi tempat semedi saat ingin fokus mengerjakan sesuatu. Ruang Pa Ben yang sering jadi tempat ngobrol, mulai dari obrolan receh sampai obrolan serius tentang negara. Selasar di depan ruang guru tempat membahas kerandoman siswa sama besti. Dan tentunya masjid tempat selonjoran sehabis menunaikan salat.
Jika sedang disibukkan oleh urusan kepegawaian, aku sering kangen dengan rekan-rekan TU di MTsN 11. Di sana kalau ada hal-hal yang tidak dimengerti maka dengan segera kudatangi ruangan Pa Ben, tempat sahabat drama berada. Atau duduk manja di kursi Pa Ben sambil mengomel panjang lebar tentang hal yang belum kumengerti 🙊. Kadang juga langsung ke ruangan Mama Kaur untuk diskusi.
Kadang aku pun kangen dengan panggilan kesayangan rekan-rekan di sana, Neneng Garut 😂. Panggilan yang bukan tanpa alasan diberikan padaku. Panggilan yang diberikan karena aku yang bawel dan suka nembal saat ada yang make fun of me.🙈
Aku juga kangen pada semua obrolan receh dan bermakna bersama Eonni-Eonni dan besti sebangsa setanah air, senasib sepenanggungan. Pada semangat ulin dan olahraga Eomma-Eomma kesayangan yang ada di sana. Juga pada guyonan dan cerita Appa-Appa dan Oppa-Oppa yang ada di sana.
Semua kisahku di MTsN 11 akan terukir lekat di hati terpatri jelas dalam memori.
I miss u all.
Semoga kalian senantiasa diberi kesehatan dan kebahagiaan.