Jawabannya adalah tidak. "Masa sih badan gede gitu kalau dipukul sakit? Enak yang badannya gede mah enggak akan kedinginan."
Mungkin kalimat-kalimat itu terdengar biasa saja bagi yang mengatakan. Mungkin juga lucu bagi yang mendengar. Namun tentunya tak menyenangkan untuk orang yang dimaksud.
Jika selama ini kita mengira body shaming hanya terjadi pada kalangan anak atau remaja, itu sangatlah kurang tepat. Orang dewasa pun sering mengalaminya.
Semua orang tentu ingin memiliki badan indah layaknya model, kulit seputih salju, bibir semerah darah, rambut sehitam malam. Namun kita manusia yang memiliki gen dan gaya hidup yang berbeda. Ada orang yang memiliki badan kurus tapi makannya banyak. Di sisi lain ada orang yang memiliki badan gemuk tapi makannya sedikit.
Selama ini tubuh gemuk sering diidentikkan dengan orang yang suka makan coklat, junk food dan makanan tak sehat lainnya. Padahal bisa saja diakibatkan oleh kurangnya olahraga dan bahkan genetika.
Jadi mari kita berhenti mengomentari kekurangan fisik orang lain. Lihatlah diri sendiri sebelum berkomentar. Kita tak akan pernah tahu sejauh mana dampak yang ditimbulkan dari kata-kata yang kita ucapkan terhadap kehidupan seseorang.